Semakin sulit kutahan laju desahku
Saat tangan mungil nan lembut sentuh pikiranku
Entah siapa gerangan lelaki itu
Ia memaksaku untuk memikirkannya
Aku masih merasakan gejolak jiwanya
Masih tercium harum aroma nafasnya
Hingga kini,
aku masih terkulai terlingkari imajinasi
Belum lama ia datang menggulurkan kedua tangan
Tapi seolah telah lama aku mengenalnya
Padanya kuceritakan pedihku
Dan,
Padanya kukatakan kusunyian jiwaku
BERDOSAKAH ISI PIKIRANKU?
Kamis, 31 Januari 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Puisi yang indah....dan penuh pengharapan
BalasHapus