
Entah, aku sendiri juga tidak tahu, kenapa komunikasi ama pemuda dari Komunitas Tawau ini tiba tiba jadi putus nyambung. Padahal pada bulan Juni kami sama sama menginjakkan kaki dibumi pertiwi. Sayangnya, kami tak bisa ketemuan. Pesan singkat yang kuterima dari dia, baru terbaca ketika aku singgah di Singapore sebelum kembali lagi ke Hong Kong. *dari pada kena roaming, kumatikan nomor HK,gitu lho maksudnya..*.
Nah, minggu kemarin aku sama dia –sudah balik Malaysia lagi-sempat bermain dengan udara dengan disaksikan senja. Kepadaku dia bertanya: Masihkah engkau seorangan saja?*gubrak!*Sejenak kutertegun. Wajar, atau salahkah pertanyaan ini? Apapun alasanya aku mencoba menganggapnya wajar. Soalnya para ibu ibu, tante-tante, budhe-bulek juga banyak yang melontarkan pertanyaan yang sama. Hanya saja, kalo dapat pertanyaan seperti itu, wajahku seketika berubah warna merah*seperti tomat*,hi..hi…Ndak tahu, kenapa ke-malu-an ku sebegitu gedenya,ya?. Gimana pula cara ngecilinya ya? Binunnn gw…*hue..he…*
Ehhm....
BalasHapussesuatu yang pertama pasti sulit dilupakan
kalimat yang terakhir erotis juga ya...sorry ya aku belum punya jawaban...he..he..he...