Senin, 19 Januari 2009

KETIKA LANGIT MEMERAH

Kususun sepuluh jemari. Kuhitung telah berapa lama aku dijadikan bahan diskusi. Seperti orang orang yg sibuk mendiskusikan perbuatan Israel terhadap GAZA. Sehari dua hari, seminggu, hingga hitungan bulan, penindasan masih terasa. Selama itu aku menangis meringis getir ditempat tersembunyi. Jauh, ditempat yang tak tersentuh oleh pandangan mata. Mencari dimana kekuatan hidup ini berada. Mencoba tetap diam. Sketsa alamku rupanya tak lagi difahami oleh mereka. Lukisan lukisan awan dibiarkan dalam keangkuhanya. Membiarkan rongga bumi semakin gelap dalam pandangnya.

Ketika langit memerah. Gemuruh gejolak jiwaku gemetar tiada arah. Mulut mulut nyinyir semakin tajir dalam mereka-reka. Berpraduga menutupi keegoannya. Merasa diri benar bertingkah tanpa mau berkaca. Mencela, menghakimi, yang sejatinya untuk menutupi kesalahan diri sendiri. Ataukah manusia seperti ini memang iblis yang bersarang dirumah sang penyamun?
Ketika langit memerah. Selembar kertas terjatuh didepan mata. Kuraih..lalu ku baca……
“Tahukah kamu, setelah dirimu dihina sekarang aku jadi korban berikutnya. Setelah kamu difitnah kini giliranku jadi bahan fitnah mereka. Setelah dirimu disakiti gentian aku yang tersakiti. Dengan diammu, mereka berhenti sendiri. Tapi aku,aku tak kan pernah bisa seperti kamu yang meng- arca. Membiarkan segala aniaya yang kau terima dengan ganasnya. Aku tak bisa! Karena jiwaku tak setegar kamu. Nyanyianku tak semerdu dendangmu. Fikirku tak setajam fikirmu.”
*Terduduk lesu aku di meja kerja itu, sebelum melanjutkan membaca dan melepaskan sesak dada.*
" Perempuan tegar yang kukagumi. Maafkan segala salahku. Aku yang menghinamu karena percaya mulut gatel itu. Aku yang pernah menyakiti hatimu karena termakan gombal usang itu. Dan aku yang pernah mencibirmu karena termakan penghasut itu. Maafkan. Aku yang begitu percaya kata kata mereka tanpa melihat fakta sebenarnya. Kamu,perempuan tegar yang kukagumi. Sikapmu membuatku semakin bersalah. Baru kusadari perempuan tegar, kamu tak sama seperti yang dikatakan mereka. Kamu bukanlah gadis liar yang berkeliaran di Hong Kong cari kelamin lelaki, apalagi berbicara porno. Bukan kamu yang tergila gila pada lelaki itu. Bukan kamu yang mengejar keluarganya demi mendapatkan pria sakit sakitan itu. Tetapi sebaliknya bukan?? Dan beginilah nasib yang kualami saat ini perempuan ayu….difitnah, ditendang hingga jatuh tersungkur. Sudah merasa sebegitu berharganyakah dia?yang tak juga mau menyadari kenapa dia dikucilkan dari lingkungan. Parahnya lagi wahai perempuan....dibalik lelaki itu ada jiwa kerdil penghasut berbadan manusia berhati binatang. Demi kebaikanmu, putuskan komunikasimu dengan mereka yang bersikap manis didepanmu, tapi sejatinya ingin menusukmu dengan pisau tajam dari belakang. Sekali ini jangan abaikan pesanku, meski kutahu engkau membenciku.

Ketika langit memerah
Sebagian orang sibuk menahan amarah. Sebagian lagi semakin gencar memfitnah. Dimana gerangan sebuah keadilan yang konon ada bagi orang orang teraniaya. Apakah itu hanya omong kosong. Apakah itu hanya nyaring dentang gereja dikala senja? Nurani. Kita hidup ditakdirkan memiliki nurani. Manusia boleh melakukan penyangkalan terhadap yang lainya. Tapi tak kan bisa melakukan penyangkalan di hadapanNYA. Lalu kenapa harus ada saling berebut lahan kebenaran?.

Ketika langit memerah
Kutahan hasrat marah yang semakin merekah. Kulepaskan kabel kabel yang melolosi harga diriku jadi debu. Kuhentikan langkah ditepi jalan itu. Sejenak ku pandang,dan langit itu masih tetap memerah. Kutundukkan wajah menenangkan jiwa. Mungkin, dengan jalan inilah Tuhan menunjukkan kepadaku tentang kebenaran itu. Semestinya aku berterima kasih pada orang yang dianggap sebagai pengkhianat itu. Tanpanya tentu aku tak tahu jika telah di”telanjangi” hingga orgasme oleh orang orang yang sangat kuhormati. Semestinya memang begitu. Tetapi aku malah berharap, aku tak mendengar apapun juga, agar langit tetap indah dipandang mata. Maaf bagiku sudah terlambat dan aku sudah tak ingin mendengarnya lagi. Harapanku, usah usik diamku, memaksaku berbicara sesuatu yang sungguh tak ingin aku melakukannya. Dan lihat, hitung, ukur, sudah berapa lama kusimpan cerita perih ini. Tapi diamku tak juga difahami.

191 komentar:

  1. Top Posting …!!!
    Bacanya harus tenang nich

    BalasHapus
  2. wah ini tentang apa sih mbak? *oon mode on*

    BalasHapus
  3. Bersabarlah …
    Perhatikan orang-orang yang tidak dapat berenang, kecebur di sungai. Ia melawan, tenggelam, mati dan akhirnya mengapung.
    Biarkan saja dan hidup pun membiarkan kita mengapung damai di permukaan.

    BalasHapus
  4. perlawanan adalah mutlak adanya ketika harus dipaksa menghancurkan diri. Memilih remuk diantara bangkai2 waktu, mungkin pilihan yang perlu dinegasikan lagi.

    kereennnnn

    tabiek
    senoaji

    BalasHapus
  5. hmmm ketika langit memerah mataku muali perih di depan komputer ini,itu tandanya Na pamit pulang..
    hhe...mbak dian pinter banget sii ngerangkai kata demi kata buat posting.sayang bgt gag di bukuin..
    mungkin klo dibukuin Na betah dah bacanya,hhe.
    apa karna udah cape ya jadi cuman sampe setengah bacanya,maaf kan aq mbak...biasanya baca sampe pool loh.hehehehe

    BalasHapus
  6. Ketik langit memerah, tunggulah besok akan kau dapati awan putih, karena itulah hidup selalu silih berganti, menanti dengan istiqomah kapan gilirannya muncul.

    Ketika langit memerah, berpikirlah dengan tenang, redam semua sesak yang menghimpit di dada, dan atur sirkulasi jiwa agar semua berjalan seimbang dan tiada amarah....

    Good posting mbak Dian......
    Aku banyak belajar dari tulisan2mu mbak, terima kasih atar pelajaran2 itu

    BalasHapus
  7. @abang:tul bang. kalo bacanya gak tenang emang bisa salah mengartikan. dan abang benar, tak ada jalan lain selain bersabar ketika penindasan itu dilakukan oleh orang2 yg ingin mencar pembenaran sikap.
    @tony:tentang langit yang tak biru lagi mas,he..he..
    @senoaji:betul.melawanan karena terpaksa
    @diana:waduh non,takut gak ada penerbit yang mau nerbitin.kalo pakai modal sendiri jelas gak mampu non.he..he..
    @green:ketika langit memerah,kutulis kata dibawahnya dengan gemetar sambil meminta agar langit tak lagi memerah

    BalasHapus
  8. Whew.. Dahsyat, walaupun tidak mengerti masalahnya apa, tapi jadi merasa semakin yakin bhw dunia blogging ini ternyata penuh intrik juga ya? (^^p)

    BalasHapus
  9. perempuan..perempuan..semoga wacana kesetaraan gender itu tidak hanya sekedar wacana, tapi sebuah pengejawantahan..lebih dari itu, juga butuh dukungan kaum adam agar melepaskan fear of success jika suatu saat pasangannya lebih sukses darinya, karena pada kasusnya kaum laki-laki ngga siap kalau pasangannya mempunyai keistimewaan lebih darinya...nah bagi laki-laki..siap ngga

    BalasHapus
  10. wah aku di link .. iks. *terharu biru*

    BalasHapus
  11. "ketika langit memerah" aku tak jua bisa yang pertama....he..he..

    BalasHapus
  12. maksudku, ternyata mbak bukan diam...tetapi bergerak kesegala arah ada sesuatu yang telah sampai walau hanya kata-kata.

    BalasHapus
  13. whew..lookj gak bisa nyusun kata-kata yang segini rumitnya...

    BalasHapus
  14. Balik lagi ...

    Tenang aja dek, cobaan itu adalah suatu teguran, sedangkan teguran itu adalah suatu tindakan yang didasari atas rasa simpatik dan belas kasihan, dengan kata lain orang yang mendapat cobaan, fitnahan dsb nya adalah orang-oarang yang mendapat simpatik dan belas kasihan Tuhan.

    Yakinlah bahwa tidak ada satu perbuatanpun dalam kehidupan ini yang tidak meninggalkan sidik jari Tuhan. dan kehidupan itu menghadiahkan kesabaran melalui orang yang mendzalimi kita. Dan kesabaran akan menghadiahkan kedamaian ...

    BalasHapus
  15. @-G-:intrik?intrik itu apa ya mbak. sorry say akurang faham apa itu intrik.
    @mama hilda:saya juga berharap demikian mam.dan saya juga mengamini:kalimat akhir.
    @mantan kyai:khan dah minta izin tho?jgn disalahkan lho ya?he..he..
    @boykesn:hue..he..masih terlalu mahal kalo ingin yg pertama. soalnya abang tuh sellau berdiri didepan rumah,he..he..
    @lookj:apakah ini kata kata yg rumit?
    @abang: makasih bang selalu ngasih siraman rohani buat gadis rantau. andainya semua orang seerti abang,alangkah damainya hidup ini..

    BalasHapus
  16. wah gambanya memang merah buanget nih mba, kayak pernah liad tuh gambarnya...heheheh, wah wah wah...ada yang marah lagheee nih mba

    BalasHapus
  17. Biarkan langit memerah,....
    tapi jaga diri jangan sampai memerah karena amarah....

    Mantabs.. rangakain katanya...

    BalasHapus
  18. postingan km bagus mba...
    panjang bgt...hihihi

    BalasHapus
  19. panjang amat....
    langit merah karena tumpahnya darah rakyat palestina kah?

    BalasHapus
  20. sabar mungkin obat yang paling mujarab kak :) hehehehe, soalnya ari ngerasa itu, jd ingaat masa lalu hehehe

    BalasHapus
  21. Mbak Dian, intrik itu adalah penyebaran kabar bohong yang disengaja untuk menjatuhkan seseorang, nah.. isi entri ini kan kiasan ttg pengalaman tsb. Saya ga tau apakah di dunia maya or dunia nyata niy, tapi saya berasumsi ini terjadi di dunia maya, dan karena itu kesimpulan saya menjadi seperti itu, walaupun belum tentu ini kisah nyata, bisa jadi hanya sekedar tulisan yg menceritakan sebuah situasi tertentu.

    Dab menurut saya, jadinya intriguing, hehe, alias mengusik rasa ingin tahu, karena begitu banyak balutan kiasan, namun tetap saja ini bukan sebuah diam, setidaknya kalau ini sebuah diam, maka diam-nya laksana magma yg bergolak di sebuah rahim bumi, rasanya seperti itu.

    Maybe, saya tukang mencari arti dibalik setiap kata, sebab saya mmg tertarik dengan kata2, dan rangkaian kalimat.

    Pokoknya, entri ini dahsyat dan mampu membuat saya bertanya-tanya. (^_^)

    BalasHapus
  22. serasa melawan tidak ada artinya, apalagi berontak, setuju dengan abang, bahwa semua cobaan tuhan, dan harus sabar dalam menjalaninya untuk mencapai kedamaian.

    Tuhan pastilah dengan caranya akan memberikan tanda-tandaNya, memunculkan langit yang merah, mengirimkan selembar kertas, dan sebagainya percayalah Dia selalu menjaga.

    berusahalah mengeliat, menyeruak relung-relung kenyataan lagi secara damai dan tabah, itulah perwujudan perlawanan maka niscaya semua akan tahu mana pasir mana suasa.

    BalasHapus
  23. Wekeke... sama -G-, diriku juga baca bolak-balik, bertanya-tanya mikir mau apa ini tulisan, malah sampe ketiduran segala...

    trims link-nya, bikin melayang-layang, waduh.... malah ketiduran lagi...

    BalasHapus
  24. Aduh Achiles gak tau artinya nie..ada yang jual kamus puisi gak ?? Kok pada suka main puisi sih ?? Harus mulai mencintai puisi nie selayaknya perempuan dan anak2 yang tertindas mesiu, M1 dan AK-47..lho kok tambah ngawur gini ngomongnya..hehehe..*sembunyi aja dh*

    BalasHapus
  25. aku spechless.. bila gadis marah....hiks

    BalasHapus
  26. gadis curhat puitis bgt ya....

    tapi wanita itu menghilang, namun diam2 mengintip sarangku tanpa jejak...
    alamat IPnya mencurigakanku...

    (mode sok tau ON)

    *Gubraks.....hahahaha...gak jls bgt nih gw....

    BalasHapus
  27. jangan sibukkan dirimu dengan pandangan orang lain.hatimu, tuhanmu adalah tempat dimana kedamaian tersimpan. ada baiknya memahami kata indah berikut ini :

    Jangan kau cari cinta, tapi carilah tembok penghalang yang telah kau bangun dalam hatimu yang menghalangimu dari cinta (Jalaludin Rumi). salam kenal

    BalasHapus
  28. Ataukah manusia seperti ini memang iblis yang bersarang dirumah sang penyamun?

    waduh aku nih yang bersarang dirumah sang penyamun sahabatku kata kunciku yang gema inginnya pasti kuturuti walau harus pergi aku bersedia untuknya.

    fenomena
    ketika langit memerah
    tampak semakin indah

    namun malam selalu tanpa kepastian
    akankah bercahaya
    atau ternyata gelap gulita

    bila malam indah bercahaya
    takkan kuterangi lagi dengan api
    yang nantinya akan menggangu saja
    dan yang lain salah memahami
    dan yang lain salah memahami

    namun bila malam gelap gulita
    wajarku hanya membangkitkan nyala api
    sekedar membakar kayu-kayu kering
    untuk menghangatkan jiwa
    tak ada usahaku lebih dari itu
    tak ada langkah kaki sesuai kata
    walau kumampu berusaha
    membuat kobaran yang lebih besar
    yang berarti bukan lagi ingin hatiku
    melainkan ingin nafsuku
    yang jelas telah mengganggu keberadaanmu
    yang jelas nyataku mengganggu keberadaanmu

    kucukupkan apiku seterang nyala lampu hangat
    sahabat tak ada kebutaanku lebih dari itu
    walau aku mampu

    kulihat ada yang merasa hangat
    aku tersenyum, tersenyum dan bahagia untuk semua

    bagiku tak ada hembusan yang mengganggu senyumku
    selain utusan iblis yang menampilkan kalapku
    karena bermain dengan Tauhid yang 1, Iman yang 6, Islam yang 5
    terlebih lagi ingin mengganti Pangeran Cintaku
    dalam semi militansiku
    kuhadapi
    sekali layar terkembang surut aku berpantang
    kau sundut yakinku kubakar habis

    sahabat kutatapi
    dengan kipasnya yang memperbesar kobaran tanpa guna
    ku coba berlari tak kuimbangi
    karena itu bisa kupahami
    tidakkah kau mengerti

    semoga tak ada lagi
    diksi indah dawai kebencian
    yang hanya merendahkan retina di cahaya mata
    di malam yang gelap hadirnya

    perdamaian...
    perdamaian takkan ada karena kita manusia
    mari kita bersama perbaiki yang ada
    ...demi kebaikan

    jangan lagi ada kata, kalimat ini kesombongan
    aku yang buruk saja tahu yang berhak sombong itu siapa.

    (waduh jadi posting di blog na gadis maaf ya dis kepanjangan)

    BalasHapus
  29. hmm harus baca penuh konsentrasi nih... banyak makna tersirat dalam postingan mu gadis..

    BalasHapus
  30. Sy juga dari smp mba sering bgt membaca buku2 ttg palestina..tapi kayanya tidak ada perubahan sejak dulu smp skrg kayanya udh mulai lagi..apa hrs seperti ini terus palestina..

    kenapa arab diam-diam saja.. apa arab itu bisanya hanya memikirkan utk memotong kuota minyak biar harga minyak melambung lagi..?? yg menyengsarakan rakyat negara berkembang sprt Indonesia..

    tp ya udhlah..back to work .. krn msh bnyk org Ind juga yg kesulitan..

    BalasHapus
  31. semangat perjuangannya tiada henti ... karena mereka dekat denganNya..

    BalasHapus
  32. nice article :)

    tapi bolehkah aku saran. diakhir artikel mungkin lebih baik diberikan sebuah kesimpulan :)

    alasan
    1. karena tidak semua orang membaca dengan pelan dan penuh konsentrasi.
    2. agar menjadikan semuanya lebih bermakna

    itu pendapatku saja loh. tapi aku suka artikelmu :)

    BalasHapus
  33. Diam, bagiku, tidaklah berarti pasrah, menerima, membiarkan semuanya mengalir sebagaimana adanya. Tetapi, diam adalah sebuah upaya intropeksi, pengendalian, untuk melakukan apa yang semestinya dilakukan...

    Pasti ada hikmah di balik semua ini

    Tulisan yang bagus mbak...

    BalasHapus
  34. Hemm... bersabarlah... jangan sampai tertanam kebencian dalam hati.
    Pada akhirnya, kebenaran akan terkuak dengan sendirinya.
    Terkuak saat di dunia ini, ataupun kelak disaat semua anggota tubuh kita tak mampu lagi berdusta.

    Nilai seseorang dalam pandangan-Nya takkan berkurang karena fitnah atau hinaan seseorang, juga takkan bertambah karena pujian seseorang.

    Alangkah indahnya jika kita dapat menjaga nilai nilai persahabatan...

    BalasHapus
  35. Sang Penyamun 20010919 Januari 2009 pukul 18.27

    pagi adis.....lg keluyuran yah.....

    BalasHapus
  36. tiada maaf bagiku mbak..?
    tega benner mbak..apa salahku dunkk, jelasinnn, biar dq bisa introspeksi...hikss

    BalasHapus
  37. Keren dong jadi bahan diskuski..berarti kehadiran GADIS RANTAU sangat bermamfaat dan berguna di dunia ini

    jadi harus bangga dong ..gak boleh sedih
    ciyeee

    BalasHapus
  38. Keikika langit memerah dari manakah sich datang ngya mulut-mulut nyingir datang sehingga begitu tega menghina,mencela dan menghakimi Gadis Rantau...apasich keuntungan yang disapat dengan melakukan itu semua atau melampiaskan kehendak mereka...?

    BalasHapus
  39. tah inilah hidup...akibat kita bergaul bersama manusia2 yg lain...ada saja pensikapan mereka thd kita..macam2..ya semoga kita menjadi manusia yg makin dewasa ya mba dengan semua yg telah terjadi...dan semoga Allah SWT senantiasa menaungi kita Petunjuk-Nya shg kt senantiasa bisa mengambil hikmah terbaik (^_^)

    BalasHapus
  40. puitis banget mbak....baca gi ah biar bisa di pahami

    BalasHapus
  41. Dan lihat, hitung, ukur, sudah berapa lama kusimpan cerita perih ini.

    Telah kubaca...dengan melihat jemarimu yang berjumlah sepuluh. Entah berapa lama kutatapi jemari lentikmu..ingin kuremasi 'tuk menguatkankan hatimu. Jangan lagi kau simpan cerita perih itu...tapi buanglah jauh-jauh, biar kamu tak lagi membuka lagi cerita itu.

    Ah......

    BalasHapus
  42. halow, .....halo bandung ibukota periangan....sudah lama beta tdk bergurau dengan kau....

    BalasHapus
  43. aduh aduh aduuuhh,,, ini apa sih??

    BalasHapus
  44. Hai Gadis.... hmm dah lama aku ga kesini...'

    Kapan kembali ke tempat kelahiran....

    Kenapa lagi Dis sekarang langitnya koq memerah.. yang aku tau langit meng-kelabu.. brati mau hujan.. siap-2 deh.. kalo-2 banjir... hihi..

    BalasHapus
  45. pipiku sampe kemerah - merahan membaca cerita ini, eh kisah nyata yo ?

    BalasHapus
  46. hatiku pilu uuu langit gaza merah.

    langit-langitku bocor sayang hujan terus

    BalasHapus
  47. sendu, kelam, kenangan, tertekan, rindu pkoknya yg berbau romantis ya mba klo inget langit memerah. begitupun cerita mbak yg ........ abis

    BalasHapus
  48. Ketika langit memerah, bagiku berarti hari sudah pagi atau senjakala menjelang. jadi inget temen kul yang sastrawan nih...

    BalasHapus
  49. merah belum tentu berani. bisa jadi pertanda marah.

    BalasHapus
  50. BAca sambil duduk tenang dit engah malan diantara lilin lilin di bawah sinar!!!

    BalasHapus
  51. duh mbake sukses bikin keningku kriyut2 mbacanya....idem sama abang deh..lagi mbaca dengan tenang dan sabar dulu baru ngomen2....pis ah sis!!

    BalasHapus
  52. thok..thok...anybody home?

    mau ngajak dinner-an di kaki lima neh. mau gak? pecel khas semarang simpang lima....
    mauk?

    BalasHapus
  53. wahhh top markotop nih mbak dian.penyusunan kata-katanya itu lho yang bikin klinyeng-kliyeng kalo orang jawa bilang.pengen belajar banyak nih tentang penyusunan kata-kata kaya mbak dian ini.

    oh iya, gmn kabarnya mbak dian?

    BalasHapus
  54. copas kurang ngerti ini terlalu puitis banget non, ingin memeluk sang bintang yang ada di depan mata. gak nyambung he...he...

    BalasHapus
  55. Yah.. yah, kalo aku bilang, itu resiko dari pergaulan Mba. Dan dimanapun akan selalu ada yang bersikap seperti itu. Mau di pewayangan, di sinetron, mau di novel, mau di kethoprak selalu ada hal seperti itu,

    Menghina, mencela dan memuja
    Iri, dengki dan idola
    Caci, maki dan berbagi
    Dan entah apa lagi.

    Walaupun tidak sepenuhnya benar, namun kisah-kisah fiktif itu sebagian adalah kisah kehidupan. Dan selalu yang benar pasti menang. Ini akan selalu ada dimanapun dan sampai kapanpun.

    Yang benci akan letih
    Yang dengki akan kehilangan energi
    Yang memaki akan kehabisan kata
    Yang memfitnah akan mendapat petaka

    Memang hanya ada sekat tipis antara cinta dan benci. Setiap saat cinta bisa jadi benci, dan sebaliknya. Ketajaman lidah akan membolak-balikannya kapan saja.

    Tak ada teko berisi comberan yang bisa mengeluarkan air susu. Jika teko berisi comberan maka yang keluar adalah comberan.

    Pesanku :

    Tak ada hujan yang tak berhenti.
    Tak ada malam tanpa pagi.
    Badai pasti berlalu.
    Banjir pasti surut.

    Salam, Sahabatmu.

    Pantun hiburan :

    Nasi uduk
    Ikan tongkol
    Sambil duduk
    Megang nasi

    Kabuuuuuurrrrr....!!

    BalasHapus
  56. @Seno :

    Hue he he, seno jangan bikin buyar konsentrasi abang ahh *ngakak nih hue he*, lagi di kereta api nih, otw to cirebon

    BalasHapus
  57. @harry:iya nih. dunia mungkin emah dah dipenuhi amarah
    @digital baca:suda kutahan laju kemeran sang langit.tapi mendung tak juga mau berhenti menahan amarah langit
    @debrian:makasih
    @septian:anggap aja begitu he..he..
    @ari:tapi kesabaran ada batasnya khan nona cantik?
    @-G-:makasih mbak dah dikasih tahu artinya.selebihnya mungkin mbak G bisa baca ulang deh biar gk salah persepsi
    @suryaden:betul sekali. banyak cara yang tunjukkan DIA pada kita akan hukum alam.
    @achiles:oke deh, mulai sekarang tak sediain kamus puisi.he..he..
    @Gus:he..he..

    BalasHapus
  58. @sang penyamun:siapkah gerangan wanita itu?bukan seorang pengecut khan?
    @bongjun:mauku tak menyibukan diri. tapi aku terpaksa mengambil kesibukan ini. bukanya gk ada kerjaan,melainkan suara sumbang bikin panas telinga.*salam diterima.txs atas kunjunganya ya*
    @dnahdiar:wah puisinya tak kalah menarik dan mengena nih. jadi minder deh gw,he..he..
    @subagya:benarkah?
    @yusa indera:nah itulah yg namanya fenome kali mas.
    @abiyasa:tul maksih, mengingatkan saya agar lebih dekat denganNYA
    @zener:sepertinya endingnya itu dah dikasih kesimpulan meski ngambang. kesimpulanya:menyimpan luka karena fitnahan orang sampai segitu lama,hingga tertutup pintu maaf itu

    BalasHapus
  59. @wendra:setuju Wen. Diam bukan berarti pasrah dibuat orang semaunya.
    @erik:makasih kak.tapi ketika nilai persahatan itu tak lagi ada, akhirnya berbuah luka lara
    @hendrawan: masih jauh lebih dalam dari galian sumur didepan rumah ku kok fren. he..he..
    @sang penyamun:suka banget sih keluyuran
    @nyante aza lae:untukmu jelas ada maap dong. khan gak pernah menyakitiku..
    @baka kelana:makasih,mudah mudahan gak sedih lagi deh. apa yg kusimpan akhirnya terungkap jua,meski masih menyisakan lara
    @antoni:iya deh iya,...

    BalasHapus
  60. @herdin. jika tak ada halangan bulan 9 tahun ini
    @cewek seksi:jangan ikut sedih ya?
    @its bdh:kisah nyata fren.
    @balisugar:hue..he..tak bantuin mbenahi bocornya ya?
    @konsultasi:sip.tul sekali.
    @didiet:tanda langit marah,he...he..
    @nahdi:jgn bingung ya.
    @bewegaleri:asyikkk tulisanku isa menginggatkan seseorang pada kawanya

    BalasHapus
  61. @baka kelana:andainya aku tahu apa salahku hingga dibuat kayak gini, pasti aku tak sesakit ini kawan.
    @ziezie:tul mbak. berinteraksi dengan orang banyak emang gini ini.aku mengamini mbak:ada hikmah dibalik ini semua
    @david:lagi belajar puitis kok vid.he..he..
    @bagus pras:ketika langit memerah, kutengadah dan meminta semoga aku bisa membuangnya jauh jauh.agar tak tersentuh dalam benakku lagi
    @hapi:??
    @gus:kok malah nyanyi tho kakangku yg satu ini,he..he..
    @rezki:aduh,aduh, masa'gak tahu ini apa sih. makanya jgn bobok mlulu,he..he..

    BalasHapus
  62. @sibaho:he..he..tertebah deh gw, malu aku..
    @brigadista:iya iya,mudah mudahan gak ada kucing lewat.
    @anna:he..he..waktu nulis kepalaku juga kriyut2 lho
    @gus:wedeh..kenapa aku diingatkan ma makan kesukaanku tapi yang gk ada disini
    @ipanks:anna kriut2, kalo kang ipank malah kliyeng2. kok isa ya..
    @copas:silahkan dipeluk, moga isa terpeluk,he,,..he..
    @seno:makasih kang.aku benar2 terhibur. BADAI PASTI BERLALU!
    @abang:gadis rantau juga ikutan ngakak.

    BalasHapus
  63. *ketika langit memerah*...itu tandanya dah mo malam..hehe
    Berharap semuanya baik baik saja...:)

    BalasHapus
  64. pasti baik Yol.apalagi kalo dah di kunjungi Yolla..he..he..

    BalasHapus
  65. Lagit memerah?? Subuhan dulu dah.. tar malah kesiangan,,

    BalasHapus
  66. @G
    Setelah membaca komen2 di postingan ini, saya menemukan komen dari mbak G ini. Komen mbak G ini membuat saya ingin memberikan sedikit tanggapan, bukan bermaksud apa-apa, saya hanya ingin membuat sebuah komparasi dengan apa yang saya baca disini.

    Saya kurang sependapat kalo dunia blogging dikatakan penuh intrik, yang membuat intrik itukan segelintir orang saja, termasuk orang yang yang menyebabkan mbak dian ini merasa tertekan perasaanya. Jadi janganlah digeneralisir. Lagi pula kalo dunia blogging ini penuh dengan intrik dan fitnah berarti mbak G juga ada didalamnya dong?

    Satu hal lagi, menurut hemat saya posting ini adalah sebuah kenyataan yang terjadi sebenarnya. Setelah saya baca dan baca terus berulang-ulang, dan saya telusuri semua linknya, ternyata asal atau hulu dari posting ini adalah sebuah posting “biarlah aku diam”.

    Jadi posting ini bukanlah suatu rekayasa atau hanya menceritakan suatu keadaan atau situasi tertentu saja seperti yang disebut oleh mbak G, cobalah dibaca dan ditelusuri ulang dari hulu sampai hilir, pasti akan ada kesimpulan lain.

    Saya yakin kalo sampai seseorang itu mempublish kata hatinya, maka pasti dia sudah tidak kuat lagi menahan tekanan dan gejolak hatinya. Dan inilah yang terjadi terhadap mbak dian ini.

    BalasHapus
  67. @fitriansyah:iya. silahkan ...

    @abang:makasih bang dah membantu merespon tanggapan dari mbak -G-.gadis rantaupun juga sama seperti abang tadinya tuh. mbaca komentar mbak G berulang ulang, sebelum ngasih kesimpulan :silahkan Mbak baca ulang tulisan diatas. saya juga sependapat dengan abang*ini bukan berarti usia ngeblog kita tuh sama lho* hanya segelintir orang saja yg memakai intrik. sekali lagi txs ya bang, karena kalo gadis rantau yg menjelaskan tentu gk sedetil ini.

    BalasHapus
  68. Waaaaah plong buangget sekarang mbak, huehehehehe.

    kalo diibaratkan kalo aku lagi nahan kentut, terus dikeluari deh kentutnya, waaah bener-bener PLONK.... huehehehe

    BalasHapus
  69. wah, saya lebih baik diam saja, klo saya maksa untuk senyum dan berkata - kata hanya akan membuat diri tambah oon dan manyun aja :D

    silent is gold , and gold is duit...halahhhh

    BalasHapus
  70. aku tak pernah melihat langit memerah,
    jalanku selalu tertunduk;tak sempat membusungkan dada meneggak keatas.
    *ketika diam, justru terkadang orang dlm proses memahami kita*

    Yup !

    SAVE PALESTINE.....:D/

    BalasHapus
  71. Met Pagi dek, dah bangun? semoga sehat dan fresh hari ini yach, met beraktifitas aja ...

    BalasHapus
  72. CUMA MEREKA YANG MENGERTI DAN PURA-PURA TIDAK MENGERTI POSTINGAN GADIS INI YANG LAYAK DISEBUT PENGECUT....!

    BETUL TIDAK.....?????

    MEMAN TIDAK SALAH KOK PEPATAH MENGATAKAN :

    "FITNAH MEMANG LEBIH KEJAM DARI PEMERKOSAAN"

    SANGAT TEPAT SEKALI BILA GADIS MENGATAKAN MEREKA ADALAH :

    "MANUSIA KERDIL BERHATI BINATANG"

    HAHHAHAHHAAAAAAA......

    BalasHapus
  73. waduh bacanya harus serius neeh... tar ta comment lagi ya di.. Aq harus mandi dl....

    BalasHapus
  74. pic-nya persis seperti blog bunda dan keadaan bunda saat ini.... MEMErah.....

    BalasHapus
  75. waahh, duduk bersila disini sambil ngintipin kak Dian aacch..!!!

    BalasHapus
  76. gw bingung mbacanya.. terlalu dalem.. mbaca bolak-balik juga taunya dikit daonk... he..he..

    Jadi ketika langit memerah seiring ronta jiwa memuncak di ubun2? hi..hi..

    BalasHapus
  77. sek tak wocone dengan konsentrasi...aq paham gak yo?
    maklum slain agak lemot inet di kepalaku aq juga blom sarapan , lho opo hubungannya? :D

    BalasHapus
  78. yah....langit memerah, semerah hatiku...
    Tapi ada yang lebih merah dari langit yang memerah...apa ya...?
    kayaknya "mata merah"....kebanyakan/kelamaan nangis!!!!!

    BalasHapus
  79. ketika langi memerah memang lebih baik diam. Diam bukan berarti pasif. Bukan berarti kalah. Diam adalah menghadapi segala sesuatu dengan tenang walau hati mendidih. Diam dalam tanda petik ya, mbak...

    BalasHapus
  80. ngintip my sista yg lg serius kerja ah ... dah maem blm sis?

    BalasHapus
  81. Posting kali ini bila dibaca dengan duduk di teras depan, sambil menatap langit, ditemani segelas kopi dan nyedut 123..wooooowwww pasti makna yang tersiraf didalamnya akan nikmat sekali.

    Oh, ya mbak ada info ttg Edel2Xtemplate sekaligus tutorial yang mungkin bisa anda terapkan pada blog anda.... sukses selalu

    BalasHapus
  82. ini ada apa yah..

    *maklum ga ngerti :))

    BalasHapus
  83. Errr, saya juga termasuk yang kebingungan membaca artikel ini mba... Coba saya baca sekali lagi deh...

    BalasHapus
  84. lah...koq ada di telanjangi sampe orgasme segala? musti bolak-balik bacanya, maklum biasa baca komik jadi gak ngerti. tapi aneh koq bikin sedih ya?

    BalasHapus
  85. mbak bikin artikelnya jangan sedih mulu donk, ceria dikit keq...

    biar dimana ini hatiku seakan-akan tidak selalu tersayat-sayat oleh lentikan jempol yang menari saat engkau mengetik curahan yang kau lihat

    walah koq jadi kacau, ceritanya mo bikin puisi, hehe...musti belajar terus disini

    BalasHapus
  86. Happy Wednesday! Bloghoppin' here... Hey, I have an interesting tutorial for you that I have written myself. It is about adding Adsense on your Single Post in XML template. I hope you'll like it! God Bless you!

    BalasHapus
  87. kita harus hidup apa adanya kawan
    dan ikuti kata hati, sama halnya aku comment ke blogmu ini :)

    BalasHapus
  88. tante bilang... kalo komen harus berbobot. itu menandakan kita membaca dan memahami isi. aku udah baca sungguh sungguh tapi aku nggak ngerti jadi no comment hari ini. dan nggak usah di tanggapi tulisan ini ya..... naza main dulu keluar....

    BalasHapus
  89. tentang apa nich..? tentang luapan emosi pean ya mbak...(oon_mode=on). mencoba mencerna rangkaian-rangkaian kalimat yg tersusun... (gubrak..!!)

    BalasHapus
  90. mbak aku ikut nangis baca artikel mu ini, serasa begitu remehnya wanita dihadapan "mereka"....sebenarnya apa sih yg dimaui....menyakiti..? sudah kan.....
    mau menghancurkan...terlalu !!!

    BalasHapus
  91. memang bagus nih artikel mba, dapat inspirasi dari mana nih ?

    BalasHapus
  92. makin perih aja, kemaren belum ilang tambah lagi, siapa tuh orangnya biar BIOS nya di flash lagi sama abang...

    BalasHapus
  93. ini dia yg aku suka dari tulisan mbak dian, selalu tajam dan enak dibaca,
    great post mbak

    BalasHapus
  94. kak,.. buku absennya ditaruh dimana neeh...!!!

    BalasHapus
  95. wah 101...kesuakaanku nih...dalmation..
    *cuman mau ngajak ngeronda lagi, pak rw malem ini ngamanatin kita lagi buat menjaga dusun*..mau gak...
    kita bikin jagung bakar kya kemaren, klo dah mateng bangunin ya.biasa...hehe.

    Yup !

    BalasHapus
  96. Jika mba' Gadis berada di pagi hari, janganlah menunggu sore tiba. Hari inilah yang akan Anda jalani, bukan hari kemarin yang telah berlalu dengan segala kebaikan dan keburukannya, dan juga bukan esok hari yang belum tentu menyenangkan bersamanya lagi. Hari yang saat ini mataharinya menyinari Anda, dan siangnya menyapa Anda inilah hari Anda.Abaikan langit merah itu..

    Dengan begitu, hidup Anda tak akan tercabik-cabik diantara gumpalan keresahan, kesedihan dan duka masa lalu dengan bayangan masa depan yang penuh ketidakpastian dan acapkali menakutkan. Pada hari ini pula, sebaiknya Anda mencurahkan seluruh perhatian, kepedulian dan kerja keras.

    Jika Anda dapat minum air jernih dan segar hari ini, maka mengapa Anda harus bersedih atas air asin yang Anda minum kemarin, atau mengkhawatirkan air hambar dan panas esok hari yang belum tentu terjadi? biarlah para dia yang telah berbuat binasa menanti kehancurannya.

    Jika Mba' Gadis percaya akan diri secara tegas maka dalam diam itu tetaplah menikmati hari hari indah ini tetaplah tersenyum dengannya.. sungguh hari ini milik Mba' Gadis seutuhnya maka bergembiralah diatas penyesalannya..

    BalasHapus
  97. aslm... Ketika langit memerah itu bertanda ada cahaya, cahaya itu berarti ada kehidupan, ada semangat, ada motifasi, ada kekuatan serta ada cinta.

    BalasHapus
  98. wah,komentar bawah ini bikin semangat bgt ya,
    bener2 berbobot, diksionis bgt, kata2 itu loh...
    budhe fakhrun apalagi wah...
    langsung ke rumahnya ah...*sapa tau punya anak gadis*...hehe..ada maunya khan


    SELAMAT PAGI DUNIA

    Yup !

    BalasHapus
  99. Kunjungan pagi, semoga sehat aja dan segala aktifitas hari ini lancar ..

    BalasHapus
  100. Ngintip pagi ah. Semangaaaaat...!!

    BalasHapus
  101. Langit masih terus akan memerah mbak, sampai kapanpun. Tapi apakah gaza akan tetap begini, sampai kapanpun juga? :(

    boleh tuker link ndak mbak? maap :)

    BalasHapus
  102. wah saya membaca ini dengan diringi lagu
    we will not go down bulu kuduh merinding kak
    sebuah top post
    tambah salut aja nih buat kakak

    BalasHapus
  103. nengok matahari yg tenggelem,,,,hehe

    BalasHapus
  104. Dalem bangeeettttt.....

    Keep on the track !!!

    BalasHapus
  105. udah banyak yang komen sekarang giliran saya komen. waduh mau komen aja bilang2.wkwkwkkwkwk

    kekejaman yang terjadi di Gaza sudah menggema di seluruh dunia. tapi belum ada tanda-tanda untuk berhenti. Ada secercah harapan di hati anak-anak tak berdosa. semoga ianya segera berakhir. karena pada hakikatnya setiap manusia ingin hidup dalam kedamaian. amin

    BalasHapus
  106. kwaaak...(jam 2:32)..masih ada yg berkeliaran..hehe..ceritanya sesepuh bloger
    gimana pa RT?
    loh.....
    hehe..maaf spam,(obsesif inklusif on the comentators)

    Yup !

    BalasHapus
  107. kebenaran sedang saling menjejalkan diri ..
    dengan bingkai dan warnanya sendiri-sendiri ..
    agar warna langit bisa diatur sekehendak sang kebenaran yang jadi pemenang, untuk dirinya .. untuk orang lain .. bahkan untuk Tuhan ..

    BalasHapus
  108. Met pagi dek, dah bangun? met beraktifitas hari ini yach ..

    BalasHapus
  109. morning...

    makin bingung menghadapi diam yang tak kunjung padam... diam loh bukan dian...

    kekeke....

    BalasHapus
  110. Ketika langit memerah...
    saat rasa membuncah
    menggelegak bagaikan magma
    menyeruak menyesakkan dada

    BalasHapus
  111. aah aku mulai faham pean mbak... pean pingin diam dan tak di usik khan?.... (ngaco gak ya kesimpulan saya... ?)

    BalasHapus
  112. Sabar mbak, biarkan orang mau berbuat apa yang penting kita masih bisa melampiaskannya dengan sebuah tulisan dan dihibur oleh banyak pembaca.

    BalasHapus
  113. ngomong2 soal amrah gemana cara untuk mengendalikan amarah supaya baik jalannya yah mbak hiks sedang bermasalah dg yg namanya amarah:(

    BalasHapus
  114. Ketika langit memerah ....

    Postingan canggih !

    BalasHapus
  115. Ketika langit memerah....Kristy pun hilang 4 hari dalam rimba blogging sementara para pembaca setia menunggu goresan penanya yang indah

    BalasHapus
  116. pakabar dis? semoga dikau baik2 aja ya, sori ya dis, saya baru bisa ol lagi,

    BalasHapus
  117. DIAN dan DIAM sama berawal huruf D, hanya beda2 tipis cara ngucapinnya, tapi DIAN ternyata selalu nempel di sosok pribadi orang2 terkenal.

    BalasHapus
  118. Met pagi dek, lg ngapain? Semoga baik-baik aja yach

    BalasHapus
  119. hmm... sebenernya oping ga gt ngerti detail permasalahannya. tp parah juga ya maenannya. mulut bisa melukai dan pikiran bisa membunuh. tapi toh waktu pasti bisa menjawab ttg apa yang benar dan apa yg salah. semangat dian!!!

    BalasHapus
  120. Met Siang adek... met beraktifitas ya.

    BalasHapus
  121. mampir bersender nih mbaku...pic nya dpt dari mna...?...perasaan pernah sering liat ...hehehh..

    BalasHapus
  122. We cannot win
    The war against terrorism
    With bombs.
    We must face
    Such horror and hatred
    With words.
    We should not even view
    The war against terrorism
    As a battle.
    It cannot be conquered.
    We cannot be triumphant.
    The war against terrorism
    Is a real-life issue
    That must be solved

    BalasHapus
  123. update mbaaak....
    oiyaa masa sii gag ada penerbit yg mo bukuin tulisan2 mbak...
    sayang loh...
    comentnya aja dah beratus2 gini...
    apa namanya klo gag bagus....

    BalasHapus
  124. *numpang maghriban disini ah*
    hehe.....jd kebiasaan nih, jalanan maceeet...
    Halah....lagi2 langit kian memerah, semerah pipiku(*Plak)...:D/

    BalasHapus
  125. wedeww...apik banget neh crita...salam knal yah

    BalasHapus
  126. waduh, ada fitnah2 segala...:(

    btw, pakabar jeng...?

    BalasHapus
  127. Mampir tengah malem dek, menjenguk...

    BalasHapus
  128. Pagi dek, gimana hari ini? semoga fresh yach ... ehm

    BalasHapus
  129. wah, abang ini bener2 abang nya mba gadis ya, dari kemarin aku liat selalu menyapa,
    Hmm......sayang aku anak pertama, gk punya abang dech yg bisa menyapa dan menawari crakers dipagi hari...hee..
    SELAMAT PAGI DUNIA

    Yup !

    BalasHapus
  130. wah simbak lagi mood nulis neh. :D

    BalasHapus
  131. bener-bener khas gadis rantau... mampir juga mba sebelum menghilang ditelan siang *hayaaaaah*

    BalasHapus
  132. Mampir minggu siang, met beraktifitas ya...

    BalasHapus
  133. ada apa dengan dirimu? :) klo ketika langit membiru, kapan mbak ? hehe....

    BalasHapus
  134. lagi banyak kerja ya? semuanya baik2 dis,..

    BalasHapus
  135. wah, warnanya cerah sekali sekarang :D

    makin ringan loadnya neh ;)

    sipppp :D

    BalasHapus
  136. rame nyiapin imlek pasti ya...

    BalasHapus
  137. semoga kini langitnya telah membiru lagi :)

    BalasHapus
  138. Memang langit terkadang merah, terkadang putih, terkadang biru, terkadang hitam.

    Semoga hari merahmu segera berlalu dan berganti menjadi hari yang cerah.

    BalasHapus
  139. Menjenguk adek, met beraktifitas ya

    BalasHapus
  140. diam adalah emas..
    hallah..ngga ngerti nih maksudnya ..hiks..

    BalasHapus
  141. kamana nih saya tungguain, katanya lagi baca kok kabur heheeee

    BalasHapus
  142. ..habis gelap terbitlah terang..
    percayalah ..

    BalasHapus
  143. ngintip mbak Dian di pagi hari kala langit memerah.. Perasaan merah melulu deh... ditunggu "blue sky"-nya when peace has been in your heart sis....

    BalasHapus
  144. ah enaknya jika aku di telanjangi cewek sampai orgasme....
    postingmu ini sebenernya tema-nya sedih atau seneng ya dian
    :D

    BalasHapus
  145. met pagi juga abang..*loh*

    MET IMLEK BAGI YANG MERAYAKANNYA, lah...(n'ditunggu angpaunya)..kyaaa


    Yup !

    BalasHapus
  146. met pagi juga abang..*loh*

    MET IMLEK BAGI YANG MERAYAKANNYA, lah...(n'ditunggu angpaunya)..kyaaa


    Yup !

    BalasHapus
  147. gadis d bogor mah langit mendung tnda mau ujan,emng ujan wae,huehehehe kumaha kabarna? lu sehat2 aja pan,gw smpetin mapir smbil bebenah nengok best fiend doloo

    BalasHapus
  148. hmmmm... sedikit menebak2, Ombung bs menarik kesimpulan yg tersirat dari tulisan mba dian. but Ombung hanya mau kasih komen

    jangan jadikan masa lalu sebagai penghalang hari ini,esok, dan seterusnya. jadikan masa lalu hanya sebagai cermin klasik yg boleh saja dipecahkan,jangan terlalu mengagung-agungkan masa lalu, sebab qt tak berada di sana sekarang.lakukan hal terbaik untuk hari ini dan masa datang, sebab saat inilah waktu yg tepat untuk bangkit berdiri dan berlari.

    Ayo semangat!

    BalasHapus
  149. wah tambah seru aja nih dian...saya menyimak aja ya..

    BalasHapus
  150. wah sepertinya tambah seru ya..saya ngga bisa komentar apa-apa lagi dian..
    regard
    mama hilda

    BalasHapus
  151. wah mantap banget nih blog.. udah PR4..

    BalasHapus
  152. Ketika langit memerah
    hendak kemanakah kaki membawa arah
    tak jelas,apakah ke kiri atau kekanan

    ketika langit memerah
    apakah sang awan juga marah?

    BalasHapus
  153. Apa kabar adek? semoga sehat ya

    BalasHapus
  154. cuman mau teriak " yang ke seratus enam puluh tigaxxx " gile hebat bener

    BalasHapus
  155. wedew, ternyata punya selingkuhan baru...wkwkwkwk

    pantesannnnn...hehehehe

    BalasHapus
  156. dis, langit di hongkong masih memerah ya? hehehe masih sibuk?

    BalasHapus
  157. Ketika langit memerah...sambil lewat aku kembali singgah

    BalasHapus
  158. Panjang bener tulisannya...salam kenal dulu dech.......

    BalasHapus
  159. cuma bisa bilang keren banget neh postinganya

    BalasHapus
  160. wah, mba dian kemana ya...
    *jadi ada yang kurang sekarang*
    biasanya pagi2 dah disapa aQ...hehe
    semoga tidak kenapa-napa,coz kata penjaga depan rumah kemaren ada yang demo depan rumah mba dian,..*hehe*

    Yup !

    BalasHapus
  161. Itulah yg namanya kisas kali ya mbak fitri...!
    Semoga setiap org bisa ngambil hikmahnya!

    BalasHapus
  162. upS,,.. mau komen nyekrol kebawahnya panjang sekali neh.. Gadis ahli sekali dalam meriview.. salam sukses selalu buat rang rantaw :)

    BalasHapus
  163. Tulisan lahir dari kekuatan pikiran....dan luasnya pengetahuan. Luar biasa, terus berkarya

    BalasHapus
  164. Met sore adek, baru bisa menjenguk di sore hari ...

    BalasHapus
  165. Menjenguk adek... Kompie kk abis rusak, baru bagus lagi skrg. Gimana kabarnya? Masih sibukkah karena sin cia?

    BalasHapus
  166. wah..berat ni tulisannya.harus dibaca baik2,hehehe

    BalasHapus
  167. Met pagi dek, dah bangun? met beraktifitas hari ini, sehat selalu ..

    BalasHapus
  168. met weekend semua....
    semoga SEHAT YA..


    Yup !

    BalasHapus
  169. met weekend semua....
    semoga SEHAT YA..


    Yup !

    BalasHapus
  170. pokoknya yang namanya perang gak ada untung buat masyarakat sipil, apapun tujuannya..perang harus ditiadakan dari bumi kita tercinta

    BalasHapus
  171. wah mbak dian jangan ikutan mundur ya...seperti mas zalukhu

    BalasHapus
  172. aduh .... tulisannya semakin berat, bisa dikategorikan sastra tingkat tinggi ... he..he..he...
    BTW maaf nggak sempat ketemu beberapa hari yang lalu saya sempat singgah di Hong Kong, tetapi cuma sebentar... mudah mudahan lain waktu bisa bertemu yah ....
    Salamdari Belgia .........

    BalasHapus
  173. rangkuman yang dalam nih
    coba meresapi saja, ada apa sebenarnya didalamnya

    BalasHapus
  174. waahhhh. . .,haruss penuh penghayatan nehh. . .
    sblm baca tarik nafaaass. . .,hembuskaann. . . .
    tarik nafaaass. . .,hembuskan. . . .,baru baca decch. . . . . ^^

    BalasHapus
  175. Mba Dian sakit ya..
    ko dari kemarenan perasaan saia gk enak mba...
    dUh....jakarta hongkong khan jauh...kasih kabar dunk sama fren n' sobib nya..
    apa tanggal tua, lg banyak urusan tutup buku..
    laporan...apa detlen numpuk...
    jangan tinggalkan kami.....(nada memelas)..hehe
    STOP WAR....
    Yup !

    BalasHapus
  176. Wah...wah....merah langit makin semburat

    BalasHapus
  177. asyik juga, nich.
    Ajari aku tentang dirimu dan puisimu.

    BalasHapus
  178. Mba Dian......
    (tok...tok...tok)...
    gedumbrang..#@$(ceritanya nabrak rak piring)...
    prank..


    Yup !

    BalasHapus
  179. Gong Xi Fa Cai
    buat temen2 situ ya...

    BalasHapus
  180. hmmm...
    cuma itu yang bisa saya berikan sebagai komentar...
    bukan berarti tidak komentar, atau sekedar komentar untuk meninggalkan jejak...

    hmmm...

    BalasHapus